Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla beserta ibu Mufidah Kalla berada dalam kondisi selamat di Kedutaan Besar Republik Indonesia Tokyo, Jepang, setelah gempa dan tsunami yang melanda pesisir Pasifik Miyagi di pulau utama Honshu, Jepang.

Keterangan dari KBRI Tokyo yang diterima ANTARA, Jumat, menyebutkan bahwa saat ini Duta Besar RI untuk Jepang Muhammad Lutfie beserta staf KBRI sedang mengumpulkan informasi mengenai keadaan WNI di Jepang.

Sejauh ini terdapat sekitar 20 ribu WNI di Jepang yang tersebar di sejumlah lokasi. Menurut KBRI Tokyo, gelombang tsunami telah mengakibatkan transportasi umum lumpuh dan listrik mati.

Gempa dan tsunami kuat yang terjadi pada pukul 12.46 wib dengan lokasi koordinat 38.49 Lintang Utara, 142.79 Bujur Timur, dengan kedalaman 44 km juga menyebabkan kapal-kapal menghantam pantai dan menyapu mobil-mobil yang melewati jalan-jalan di kota-kota pesisir Jepang.

Hingga berita ini disusun telah dilaporkan pula beberapa orang cedera, namun belum dilaporkan ada kematian langsung, terutama dari daerah pesisir Pasifik Miyagi di pulau utama Honshu, kata polisi menurut media dan tayangan televisi yang menunjukkan genangan banjir meluas di daerah tersebut.

Komite Penelitian Gempa pemerintah memperingatkan kemungkinan 70 persen terjadi gempa berkekuatan besar sampai 8 SR akan menyerang di dataran Kanto dalam tempo 30 tahun ke depan.

Terakhir kali sebuah "Gempa Besar" menghantam Tokyo pada tahun 1923, ketika Gempa Besar Kanto menelan lebih dari 140.000 jiwa, banyak dari mereka mati dalam kebakaran.

Gempa kecil sangat terasa setiap hari di beberapa tempat di Jepang dan orang-orang mengambil bagian dalam latihan rutin di sekolah-sekolah dan tempat kerja untuk mempersiapkan bencana.