Kementrian dalam negeri Jerman menyatakan, pihaknya akan mendirikan pusat pertahanan perang cyber tahun depan untuk menghadapi ancaman spionase. Kepada para wartawan, seorang juru bicara hari Senin kemarin mengatakan, “Kami berencana untuk membangun apa yang disebut dengan National Cyber-Defense Center pada tahun 2011.”
Sistem komputer menjadi bagian sangat strategis untuk mengendalikan berbagai layanan penting, mulai dari pembangkit listrik hingga perbankan. Serangan terkomputerisasi kini dinilai memiliki efek yang berbahaya bagi suatu negara, sama seperti senjata konvensional maupun senjata nuklir.
Inggris bahkan telah mengumumkan program senilai 650 juta pound atau sekitar 1 juta USD bulan lalu, terkait keamanan cyber yang menjadi prioritas utama pemerintah meski menguras cukup banyak anggaran termasuk anggaran bidang pertahanan.
Beberapa pakar keamanan barat beranggapan worm komputer yang dikenal sebagai Stuxnet, kemungkinan diciptakan oleh pihak tertentu sebagai bentuk kontraterorisme suatu negara terhadap program niklir Iran dengan melakukan sabotase sistem kontrol industri pusat energi atom di Bushehr.