Bosen Jijik ngeliat para koruptor di Indonesia, seenaknya mempermainkan celah celah keleman hukum di Indonesia, muak cuma denger berantas sikak para koruptor kalo bisa sampe keakar akarnya, ya percuma ditangkep juga walau tiap hari kalo cara hukumannya ringan seringan uang hasil manipulasi tipu menipu sogok menyogok, main mata..gak akan buat kapok buat yang belum atau yang ingin jadi koruptor di indonesia.
Rasanya ini hukuman yang pas buat para pelaku korupsi di Indonesia, termasuk para lawyer atau para pembela koruptor yang ikut andil mempermainkan kelemahan hukum, bukan hanya pelaku tapi penegak hukum yang katanya bisa menegakan hukum padahal penegak hukum juga ikut makan duit hasil korupsi.buat hukuman yang seperti ini bukan hanya membuat kapok tapi orang akan berpikir seribu kali untuk korupsi.termasuk mereka pengacara yang ikut membela para koruptor.
kalo hukuman gak direvisi mending gak usah ngoak ngoak seperti pahlawan penegak hukum, yang pada dasarnya cuma mencari dukungan politik untuk memdongkrak partainya.
jangan cuma paling keras suaranya membela wong cilik, ikutan teriak teriak pemerintah gak bener,gak beres ngurus negara, gak bela rakyat padahal yang teriak ngerti hukum, gak mungkin juga gak pernah makan duit hasil korupsi,waktu partainyamimpin juga sama aja.
Harusnya biar rakyat yang menghukum wakil rakyat ahli politik dan penegak hukum yang borok.
Jangan undang undang zaman belanda..yang sudah expired.
Oo.. Ya..O.... ya... BONGKAR. KUHAP Pidana dan KUHAP Perdata.