Infeksi otak bisa menyerang siapa saja mulai dari balita hingga orang dewasa yang dapat berakhir dengan kecacatan atau kematian. Lalu adakah cara yang bisa dilakukan untuk mencegah infeksi otak atau meningitis?
"Jika daerah yang terkena infeksi adalah selaput otak (meningen) maka disebut dengan meningitis, tapi kalau yang terinfeksi adalah jaringan otaknya maka disebut dengan ensephalitis".
penyebab dari infeksi otak ini beragam, yang paling sering adalah akibat penularan virus yang langsung dari udara atau pernapasan, dari gigitan serangga seperti nyamuk, bakteri seperti pneumokokus atau bakteri infeksi TBC di otak, jamur, parasit seperti toksoplasma dan cacing pita yang kistanya termakan oleh manusia.
"Karena cara penularannya beragam, maka pencegahan yang bisa dilakukan adalah dengan menjaga higienitas, sanitasi, kontak dengan tangan bersih sangat penting (rajin cuci tangan), menjaga stamina tubuh agar tetap baik, serta melakukan vaksin IPD untuk bayi dan vaksin meningitis saat mau pergi haji," ungkapnya.
Untuk vaksin saat ini baru tersedia vaksin IPD (Invasive Pneumococcus Disease) yang balita untuk mencegah meningitis akibat bakteri pneumokokus. vaksin ini bisa diberikan saat bayi berusia 2 bulan hingga 9 tahun, tapi harganya terbilang mahal.
Satu lagi vaksin meningitis yang diberikan untuk calon jamaah haji untuk mencegah bakteri meningitis yang masih menjadi endemis di jazirah Arab.
Orang-orang yang rentan terkena infeksi otak:
1. Anak-anak
2. Orang dengan daya tahan tubuh rendah
3. Orang yang sudah berusia lanjut.
Penyakit infeksi otak memiliki angka kematian di atas 50 persen, jika seseorang selamat dari infeksi otak umumnya mengalami kecacatan mulai dari lumpuh hingga koma yang tidak bisa bangun lagi.
"Otak merupakan bagian tubuh yang paling terlindungi atau yang paling terakhir kena, jadi kalau otak sudah terkena infeksi akan sangat mungkin mempengaruhi organ lainnya di tubuh dan fungsinya menajdi terganggu," ujar dokter yang juga mengajar di FKUI.
Gejala dari infeksi otak ini seringkali tidak khas yang secara umum mengalami demam dan sakit kepala. Jika setelah beberapa hari tidak membaik atau ada gejala lanjutan seperti kejang dan sakit kepala yang semakin parah segera konsultasikan dengan dokter untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
"Untuk diagnostik dini memang tidak mudah, karenanya proses pencarian penyebabnya harus progresif agar bisa ditangani dengan baik," ungkapnya.
Untuk diagnosis pastinya dilakukan pemeriksaan cairan otak agar bisa diketahui penyebab pastinya apakah akibat infeksi virus, bakteri, jamur, parasit atau cacing pita. Jika prosedur ini dilakukan dengan cepat dan progresif maka bisa mengurangi kecacatan yang timbul. Namun juga tergantung dari stadium datangnya.
Infeksi otak merupakan penyakit mematikan yang beberapa penyebabnya bisa dicegah dengan melakukan vaksin serta pola hidup higienis dan stamina tubuh yang kuat.
Kalau terkena infeksi ini segera lakukan diagnosis dengan cepat untuk menentukan penyebabnya sehingga bisa memberikan pengobatan yang tepat.