30 Jan 2011 | By: lilie

Teori Penyakit Dibalik Lukisan Ratu Elizabeth I Dan Napoleon Bonaparte



Coba Simak Kedua lukisan dua tokoh dunia ini.
Ratu Elizabeth I dan Napoleon Bonarparte, simak dengan detil.
Di sejumlah lukisan, sosok Napoleon Bonaparte digambarkan dalam pose miring menyembunyikan tangan kanannya. Sementara lukisan wajah Ratu Elizabeth I tidak ada satupun yang menampakkan giginya. Penyakit apa yang disembunyikan oleh kedua tokoh tersebut ?


Detail dalam pose-pose legendaris itu seringkali terabaikan, namun memicu rasa penasaran bagi sebagian orang. Berbagai teori bermunculan, namun tidak semuanya dapat dikonfirmasi kebenarannya.

Di antara berbagai spekulasi yang berkembang, ada yang menyebutkan bahwa pose kedua tokoh tersebut dalam lukisan terkait dengan kondisi kesehatan. Telapak tangan kanan Napoleon menahan sakit karena mengidap kanker lambung, sementara Ratu Elizabeth I menutup mulut karena giginya rusak.

Napoleon Bonaparte (1769-1821)
Tokoh militer dari Prancis yang sempat menguasai hampir seluruh dataran Eropa ini punya pose andalan di setiap lukisan. Selain berdiri dengan posisi agar menyamping, telapak tangannya selalu berada di balik jubah kebesarannya.

Dugaan paling umum adalah soal kebudayaan pada saat itu, bahwa wibawa seorang pejabat ditunjukkan dengan tidak menampakkan telapak tangannya. Dugaan berikutnya adalah Napoleon menyelipkan tangan kanan untuk memegangi arloji di kantong dalam jubahnya.

Namun ada teori lain mengatakan, Napoleon mengidap dermatitis kronis yang membuat tangannya selalu merasa gatal dan menjadi rusak karena sering digaruk. Jika teori itu benar, maka wajar bila sang pemimpin tidak ingin kehilangan wibawa karena ketahuan punya penyakit kulit.

Dikutip dari Medscape, Minggu (30/5/2010), riwayat medis Napoleon menunjukkan bahwa ia juga mengidap kanker di lambung. Penyakit ini membuatnya mengalami sakit yang luar biasa di bagian perut. Diduga, ia selalu menggunakan tangan kanannya untuk memegangi bagian yang sakit tersebut.

Ratu Elizabeth I (1533-1603)
Penguasa Inggris dan Irlandia sejak tahun 1558 ini termasuk salah satu tokoh yang cukup bawel untuk urusan lukisan. Jika ada yang menurutnya tidak bagus, ia tak segan-segan untuk meminta lukisan tersebut dihancurkan.

Alhasil, ia selalu tampak mempesona dalam setiap lukisan yang menggambarkan sosok dirinya. Uniknya, tidak ada satupun lukisan yang menampilkan ia tersenyum begitu lebar hingga giginya kelihatan.

Dikutip dari Historic-uk, Minggu (30/5/2010), sang ratu memang elok rupawan pada masa mudanya. Namun menginjak usia 64 tahun, ia mulai kehilangan kepercayaan diri dan menganggap orang berlebihan jika mengatakannya cantik.

Pada usia 67 tahun, hidungnya melengkung dan keriput mulai memenuhi wajahnya. tapi itu tak seberapa, sebab yang paling parah adalah giginya. Bagian tersebut keropos dan menghitam karena sang ratu memang dikenal sebagai penggila kembang gula.

Sejak saat itulah ia tidak ingin giginya terlihat, sehingga lebih suka dilukis dengan mulut terkatup. Kondisi itu harus diterimanya sebagai kekurangan, sebab pada saat itu gigi yang membusuk masih sulit untuk diobati.

Tak hanya itu, make up tebal pada wajahnya yang sebagian besar menoleh ke kiri di setiap posenya juga bukan tanpa alasan. Pada tahun 1562, ia terkena cacar air yang meninggalkan bekas luka di wajah bagian kirinya.